Kurikulum pendidikan di Indonesia sering kali dianggap kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi. Hal ini menyebabkan lulusan sekolah kurang siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Kurikulum yang ada saat ini cenderung fokus pada aspek akademis dan kurang memberikan perhatian pada pengembangan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain itu, kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah sering kali tidak disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Hal ini menyebabkan siswa tidak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan mereka. Misalnya, di daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, kurikulum yang diterapkan tidak memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan sektor tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan revolusi kurikulum yang memastikan bahwa siswa dilatih dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja modern. Kurikulum harus lebih fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan soft skills, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan bekerja dalam tim. Selain itu, kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal agar siswa mendapatkan pendidikan yang relevan dengan konteks dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, diharapkan lulusan sekolah dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata dan dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat.