Pembiayaan pendidikan di Indonesia sering kali tidak merata dan tidak mencukupi. Banyak sekolah yang masih bergantung pada dana dari pemerintah yang terbatas, sehingga sulit untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, alokasi dana pendidikan sering kali tidak tepat sasaran dan tidak transparan, sehingga banyak sekolah yang tidak mendapatkan dana yang mereka butuhkan.
Salah satu masalah utama dalam pembiayaan pendidikan adalah kurangnya dana untuk infrastruktur dan fasilitas pendidikan. Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, yang tidak memiliki fasilitas dasar yang memadai, seperti ruang kelas yang layak, perpustakaan, dan laboratorium. Selain itu, banyak sekolah yang tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli buku teks, alat tulis, dan peralatan belajar lainnya.
Selain itu, gaji guru yang rendah juga menjadi masalah dalam pembiayaan pendidikan. Banyak guru yang masih menerima gaji yang tidak layak, sehingga sulit untuk menarik dan mempertahankan guru yang berkualitas. Rendahnya gaji guru juga berdampak pada motivasi dan kualitas pengajaran yang mereka berikan.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana untuk pendidikan dan memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan transparan dan tepat sasaran. Selain itu, perlu adanya peningkatan investasi dalam infrastruktur dan fasilitas pendidikan, terutama di daerah terpencil. Gaji guru juga perlu ditingkatkan agar lebih layak dan dapat menarik guru yang berkualitas. Dengan demikian, diharapkan pembiayaan pendidikan dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.