Metode Pendidikan.

Pendidik harus memiliki kebebasan untuk berkreasi dalam merancang dan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolah. Driyarkara menekankan pentingnya metode pendidikan yang aktif dan partisipatif. Peserta didik harus terlibat aktif dalam proses belajar, bukan hanya menerima pengetahuan secara pasif dari pendidik. Beberapa metode yang sesuai dengan pemikiran Driyarkara adalah:

  1. Pembelajaran berbasis proyek: Peserta didik bekerja sama dalam menyelesaikan proyek yang terkait dengan kehidupan nyata.
  2. Pembelajaran kooperatif: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
  3. Pembelajaran berbasis masalah: Peserta didik belajar dengan cara memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan mereka.

Driyarkara menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam pendidikan. Teknologi dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih efektif dan efisien. Namun, penggunaan teknologi harus selalu diimbangi dengan interaksi manusia dan pembinaan karakter.

Implikasi Praktis. Pemikiran Driyarkara tentang kurikulum dan metode pendidikan memiliki implikasi praktis yang penting bagi praktik pendidikan di Indonesia. Beberapa implikasi tersebut adalah:

  1. Kurikulum harus lebih berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan berpikir kritis.
  2. Metode belajar harus lebih aktif dan partisipatif.
  3. Pendidik harus memiliki kebebasan untuk berkreasi dalam merancang dan menerapkan kurikulum dan metode belajar.
  4. Sekolah harus dilengkapi dengan teknologi yang memadai untuk mendukung proses belajar.